PENGANTAR
Seperti kita ketahui, dalam morfologi tumbuhan dipelajari bagian – bagian tubuh tumbuhan seperti daun, akar, batang, buah, biji dan sebagainya merupakan bagian – bagian tampak pada tumbuhan.Pembuahan tidak akan terjadi bila belum melewati masa penyerbukan yang dilakukan oleh inti sperma dan sel telur yang nantinya akan melebur dan melakukan pembuahan , sehingga terjadilah buah yang tadinya merupakan hasil dari proses pembuahan yang menggunakan sisa atau cadangan makanan yang diolah dalam bunga.
Alhamdulillah adalah kata yang dapat kami ucapkan karena telah mampu menyelesaikan makalah ini. Meski dalam situasi yang sulit akan tetapi akhirnya dapat mengerjakannya dengan tuntas. Tak lupa ucapan syukur kami kepada Allah SWT, tuhan semesta alam yang telah memberikan otak untuk berpikir yang sangat besar sekali manfaatnya serta menunjang sekali dalam proses penyusunan makalah ini.
Ucapan terima kasih dari lisan dan hati kami pada pihak – pihak terkait yang telah membantu secara tidak langsung mengarahkan kami dalam penyusunan makalah ini. Pada Ibu dosen mata kuliah yang telah memberikan materi tentang morfologi tumbuhan, walaupun jujur materi ini sedikit rumit dan menguras pemikiran, tapi kami sangat berterima kasih sekali telah mempercayakan materi tentang buah dan biji kepada kelompok kami.
Kami telah bekerja keras secara optimal dan mencurahkan segenap tenaga dan pikiran dalam menyusun makalah ini, akan tetapi rasanya masih ada kekurangan yang terdapat di dalamnya. Maka dari itu, kami berharap para pembaca untuk memberikan komentar, kritik, dan saran demi perbaikan makalah ini.
Makassar, Oktober 2009
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Pembatasan masalah
C. Perumusan masalah
D. Tujuan
E. Manfaat
BAB II. Buah Semu
A. Proses terbentuknya buah semu
B. Buah semu tunggal
C. Buah semu ganda
D. Buah semu majemuk
BAB III. SIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangPENDAHULUAN
a. Buah
Buah adalah suatu hasil dari proses akhir yang mulai dari penyerbukan atau persarian. Pada hakikatnya buah hanya dibedakan kedalam 2 jenis, yang pertama adalah buah semu dan yang kedua adalah buah sejati. Tak lepas dari penamaan buah tersebut menjadi buah sejati dan buah semu dapat dilihat dari struktur buah dan bagian – bagian buah yang ada pada buah. Misalnya dikatakan buah sejati atau buah sebenarnya adalah ketika bentuk buah tidak terhalangi oleh bagian - bagian buah yang ada, pengecualian tetap ada, seperti pada buah jambu mete terlihat tangkai bunga yang membesar seperti buah, padahal bagian yang membesar itu bukan buah tapi tangkai buah.
Dikatakan buah semu karena terlihat bagian – bagian yang menghalangi atau membungkus buah yang sebenarnya, seperti pada buah ciplukan bagian buahnya terhalang oleh kelopak bunga yang ikut tumbuh dalam proses pembuahan dan kemudian tumbuh dan membungkus bagian buah yang sebenarnya .
Selain itu, ada juga pengkhususan – pengkhususan pada buah, seperti buah semu dibagi lagi menjadi buah semu tunggal, buah semu ganda, dan buah semu majemuk. pada buah semu kadangkala bentuknya dapat menipu dan membuat keliru khususnya bagi orang – orang awam yang tidak mengenal bagian mana yang disebut buah pada buah semu, kadang kita juga suka tertipu oleh bentuk buah semu yang sebenarnya dan bagian lain yang ikut tumbuh yang lebih memikat perhatian dibandingkan dengan bagian buah yang sebenarnya.
b. Biji
Setelah terjadi penyerbukan yang diikuti dengan pembuahan, bakal buah tumbuh menjadi buah, dan bakal biji tumbuh menjadi bakal biji. Bagi tumbuhan biji ( Spermathophyta ), biji ini merupakan alat perkembangbiakan yang utama, karena biji mengandung calon tumbuhan baru ( lembaga ). Dengan dihasilkannya biji, tumbuhan dapat mempertahankan jenisnya, dan dapat pula terpencar ke lain tempat.
Semula biji itu duduk pada suatu tangkai yang keluar dari papan biji atau tembuni ( placenta ). Tangkai pendudukung biji itu disebut tali pusar ( funiculus ). Bagian biji tempat pelekatan tali pusar dinamakan pusar biji ( hilus ). Jika biji sudah masak biasanya tali pusarnya putus, sehingga biji terlepas dari tembuninya. Bekas tali pusar pada umumnya nampak jelas pada biji.
Pada biji ada kalanya tali pusar ikut tumbuh, berubah sifatnya menjadi salut atau selaput biji ( arillus ). Bagian ini ada yang merupakan selubung biji yang sempurna, ada yang hanya menyelubungi sebagian biji saja.
B. Pembatasan Masalah
a. Buah
Berdasarkan latar belakang yang telah dibahas, topic yang diambil tentang buah adalah ikhtisar buah semu dan buah sejati. Berbicara mengenai pembatasan masalah, maka pembahasan yang akan dikaji dalam topic ini adalah mengenai buah semu tunggal, semu ganda, semu majemuk, buah sejati tunggal, buah sejati ganda, dan buah sejati majemuk. Adapun lain dari pada itu, tidak akan dibahas dalam makalah ini.
b. Biji
Berbicara mengenai pembatasan masalah, maka pembahasan yang akan dikaji dalam topic ini adalah mengenai kulit biji, tali pusar, inti biji. Adapun lain dari pada itu, tidak akan dibahas dalam makalah ini.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah diatas, dibawah ini akan dikemukakan masalah – masalah yang melandasi penulisan makalah ini, yaitu:
1) Bagaimana buah semu tunggal terbentuk ?
2) Bagaimana buah semu ganda terbentuk ?
3) Bagaimana buah semu majemuk terbentuk ?
4) Bagaimana buah sejati tunggal terbentuk ?
5) Bagaimana buah sejati ganda terbentuk ?
6) Bagaimana buah sejati majemuk terbentuk ?
7) Bagaimana bentuk kulit biji ?
8) Bagaimana bentuk tali pusar ?
9) Bagaimana bentuk inti niji ?
D. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, tujuan dibuat makalah ini meliputi hal – hal berikut:
1) Ingin mengetahui bagaimana terbentuknya buah semu tunggal.
2) Ingin mengetahui bagaimana terbentuknya buah semu ganda.
3) Ingin mengetahui bagaimana terbentuknya buah semu majemuk.
4) Ingin mengetahiu bagaimana terbentuknya buah sejati tunggal.
5) Ingin mengetahui bagaimana terbentuknya buah sejati ganda.
6) Ingin mengetahui bagaimana terbentuknya buah sejati majemuk.
7) Ingin mengetahui bentuk kulit biji.
8) Ingin mengetahui bentuk tali pusar.
9) Ingin mengetahui bentuk inti biji.
E. Manfaat
Hasil pembahasan tentang buah semu dan buah sejati ini diharapkan dapat dimanfaatkan dan diterapkan oleh pihak – pihak berikut ini untuk kegunaan dibawah ini.
1) Pembaca dapat mengetahui tentang kajian buah semu dan buah sejati dan dapat membedakan antara buah semu yang satu dengan yang lainnya serta dapat membedakan antara buah sejati yang satu dengan yang lainnya.
2) Pembaca dapat mengetahui tentang kulit biji, tali pusar, dan inti biji.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
Buah Semu
Buah semu atau sering juga disebut buah tertutup yaitu jika buah itu terbentuk dari bakal buah beserta bagian – bagian lain pada bunga itu, yang malahan menjadi bagian utama buah ini (lebih besar, menarik perhatian, dan seringkali merupakan bagian buah yang bermanfaat atau dapat dimakan), sedangkan buah yang sebenarnya kadang – kadang tersembunyi.
A. Proses terbentuk buah semu
Jika penyerbukan pada bunga telah terjadi dan kemudian diikuti pula dengan pembuahan maka bakal buah akan tumbuh menjadi buah dan bakal biji yang terdapat di dalam bakal buah akan tumbuh menjadi biji.
Pada pembentukan buah ada kalanya bagian bunga selain bakal buah ikut tumbuh dan merupakan suatu bagian buah, sedang umumnya segera setelah terjadi penyerbukan dan pembuahan, bagian – bagian bunga selain bakal buah segera layu dan gugur. Tapi pada buah semu bagian bunga tersebut ikut tumbuh dan membesar sehingga bagian yang membesar tersebut disebut buah padahal sebenarnya bukan buah. Buah yang seperti itu disebut buah semu.
B. Buah semu tunggal
Buah semu tunggal yaitu, buah semu yang terjadi dari satu bunga dengan bakal buah. Pada buah ini, selain bakal buah ada bagian lain bunga yang ikut membentuk buah, misalnya:
1. tangkai bunga, pada buah jambu mete ( anacardium oc. Cidentale L.), pada prosesnya buah ini berkembang akan tetapi tangkai bunga pada buah mete ikut tumbuh dan membesar serta berdaging tebal dan bagian tebal itu berisi cadangan makanan. Sedangkan buah yang yang sebenarnya adalah terletak diujung bagian yang membesar itu (metenya).
2. kelopak bunga, pada buah ciplukan (physalis minima L.). pada prosesnya buah ini berkembang akan tetapi kelopak bunga pada buah ciplukan termodifikasi sedemikian rupa sehingga bagian kelopak itu melebar dan membungkus bagian buah ciplukan sehingga buah yang sebenarnya tertutupi oleh kelopak yang melebar tadi.
C. Buah semu ganda
Buah semu ganda yaitu, jika pada suatu bunga terdapat lebih dari pada satu bakal buah yang bebas satu sama lain, dan kemudian masing – masing dapat tumbuh menjadi buah, tetapi disamping itu ada bagian lain pada bunga tadi yang ikut tumbuh dan merupakan bagian buah yang menarik perhatian (dan seringkali berguna). Misalnya buah arbe (Fragraria vesca L.). pada prosesnya bakal buah yang banyak dan bebas satu sama lain tadi akan tumbuh dan berkembang, akan tetapi bagian bunga ( dasar bunga) pada buah arbe ikut tumbuh dan membesar serta berdaging tebal dan bagian tebal itu berisi cadangan makanan. Sedangkan buah yang yang sebenarnya adalah yang tampak seperti titik – titik hitam kecil.
D. Buah semu majemuk
Buah semu majemuk yaitu, buah semu yang terjadi dari bunga majemuk, tetapi seluruhnya dari luar tampak seperti satu buah saja misalnya buah nangka (Artocharpus Integra Merr.), yang terjadi dari ibu tangkai bunga yang tebal dan berdaging, beserta daun tenda bunga pada ujungnya berlekatan satu sama lain, sehingga merupakan kulit buah semu ini.
Itulah pembahasan mengenai buah semu yang terbagi lagi menjadi tiga jenis buah semu yaitu buah semu tunggal, ganda, dan majemuk. maka dari itu kita dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan buah semu dan apa saja jenis serta proses terbentuknya buah semu secara umum.
Semoga dari hasil penbahasan dari materi buah semu ini dapat kita jadikan pedoman dan referensi dalam menjelaskan materi biologi yang berkenaan dengan buah semu. Sebenarnya kajian tentang buah semu ini tidak hanya terpaku pada buah ciplukan, jambu mete, buah arbe, dan nangka saja, melainkan masih banyak contoh dari buah semu ini, seperti jagung (Zea mays), buah terong, manggis, bunga lo (Ficus glomerata roxb.),itu juga merupakan buah semu. Adapun buah arbe, nangka, dan ciplukan adalah contoh yang lebih diperdalam pembahasannya pada makalah ini.
Buah sejati
Buah sejati atau buah telanjang, yang melulu terjadi dari bakal buah, dan jika ada bagian bunga lainnya yang masih tinggal bagian ini tidak merupakan bagian buah yang berarti.
A. Buah sejati tunggal
Buah sejati tunggal, ialah buah sejati yang terjadi dari satu bunga dengan satu bakal buah saja. Buah ini dapat berisi satu biji atau lebih, dapat pula tersusun dari satu atau banyak daun buah dengan satu atau banyak ruangan, misalnya :
- buah mangga (Mangifera indica L.), mempunyai satu ruang dengan satu biji.
- buah papaya (Carica papaya L.), yang terjadi dari beberapa daun buah dengan satu ruang dan banyak biji.
- buah durian (Durio zibethinus Murr.), yang terdiri atas beberapa daun buah, mempunyai beberpa ruang, dan dalam tiap ruangnya terdapat beberapa biji.
B. Buah sejati ganda
Buah sejati ganda, yang terjadi dari satu bunga dengan beberapa bakal buah yang bebas satu sama lain, dan masing-masing bakal buah menjadi satu buah, misalnya pada cempaka (Michelia champaca Bail.)
C. Buah sejati majemuk
Buah sejati majemuk, yaitu buah yang berasal dari suatu bunga mejemuk, yang masing-masing bunganya mendukung satu bakal buah, tetapi setelah menjadi buah tetap berkumpul, sehingga seluruhnya tampak seperti satu buah saja, misalnya pada pandan (Pandanus tectorius Sol.)
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan tujuan penulisan makalah ini maka dapat ditarik tiga kesimpulan, antara lain:
1. Proses terbentuknya buah semu tunggal terjadi penyerbukan dari satu bunga dengan satu bakal buah. Pada buah ini, selain bakal buah ada bagian lain bunga yang ikut membentuk buah.
2. Proses terbentuknya buah semu ganda terjadi penyerbukan dari satu bunga dengan beberapa bakal buah yang bebas satu sama lain. Pada buah ini, selain bakal buah yang bebas ada bagian lain bunga yang ikut membentuk buah.
3. Buah semu majemuk terjadi dari bunga majemuk, tetapi seluruhnya dari luar tampak seperti satu buah saja yang terjadi dari ibu tangkai bunga yang tebal dan berdaging, beserta daun tenda bunga pada ujungnya berlekatan satu sama lain, sehingga merupakan kulit buah semu ini.
B. Saran
Berdasarkan manfaat penulisan makalah ini yang diharapkan penulis untuk saran antara lain:
1. bagi pembaca sebaiknya tahu dan paham akan ikhtisar buah semu agar tidak memiliki konsepsi yang keliru.
2. bagi mahasiswa harus juga memahami seluk beluk terjadinya buah semu agar nantinya tidak memberikan pemahaman yang tidak sesuai.
DAFTAR PUSTAKA
Pudjoarinto, Agus. 1995. Botani. Cetakan Juli. Jakarta: Universitas TerbukaTjitrosoepomo, Gembong. 1986. Taksonomi Tumbuhan. Jogjakarta: Gajah Mada University
Tjitrosoepomo, Gembong. 2001. Morfologi Tumbuhan. Cetakan ketiga belas. Yogyakarta:
Gadjah Mada University PRESS
Yudianto, Suroso Adi. 1992. Mengerti Morfologi Tumbuhan. Edisi
pertama. Bandung: PT Tarsito